Bentrokan terjadi di sepanjang perbatasan Gaza-Israel sejak Maret 2018. (Foto: AFP)
Gaza: Seorang bocah berusia 12 tahun menjadi satu dari tiga warga Palestina yang tewas dalam bentrokan di sepanjang perbatasan Gaza-Israel, Jumat 14 September 2018. Kabar kematian disampaikan Kementerian Kesehatan Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sekitar 13.000 orang melakukan kerusuhan di sepanjang pagar perbatasan. IDF menyebut para demonstran melempar batu, dua granat dan bom, yang salah satunya melukai seorang prajurit Israel.
Sembilan "warga Gaza merobohkan pagar, tetapi dihentikan sebelum mereka dapat mencapai permukiman Israel. Pasukan kami menghantam (dua) pos Hamas di Gaza sebagai tanggapan," kata IDF, seperti dinukil dari UPI, merujuk pada kelompok penguasa Jalur Gaza.
Kemenkes Gaza melaporkan bahwa Shadi Abul-Al, 12 tahun; dan Hani Ramzi Afaneh, dan Mohammad Khalil Shaqoura, keduanya 21 tahun, meninggal dunia dalam bentrokan di perbatasan, Sebanyak 248 lainnya terluka terkena tembakan atau gas air mata.
Kantor berita Palestina WAFA mengatakan enam dari korban luka dalam bentrokan berstatus kritis.
Bentrokan ini merupakan kelanjutan dari aksi unjuk rasa rutin pada setiap pekan di sepanjang perbatasan.
Demonstrasi bernama Pawai Besar Kembali ke Rumah ini menyerukan kembalinya pengungsi Palestina ke rumah dan tanah mereka, yang kini telah menjadi milik Israel.
Data Kemenkes Gaza mencatat lebih dari 178 warga Palestina tewas sejak protes di sepanjang perbatasan itu dimulai pada 30 Maret.
(WIL)
No comments:
Post a Comment