Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (FOTO: MI/Panca Syurkani)
Jakarta: Bank Indonesia (BI) menyebut penguatan rupiah tak lepas dari upaya bersama berbagai pihak, termasuk pemerintah, para pengusaha, dan kebijakan bank sentral. Pada penutupan perdagangan sore ini rupiah kembali berjaya dengan menguat tipis dibandingkan pembukaan pagi.
Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup ke level Rp14.820 per USD menguat 73 poin atau setara 0,49 persen. Sedangkan Yahoo Finance mencatat rupiah berada di level Rp14.605 per USD, serta menurut kurs tengah BI, Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) tercatat Rp14.884 per USD.
"Dalam hal ini kita apresiasi kepada pemerintah yang telah dan terus melakukan langkah-langkah konkrit," kata Gubernur BI Perry Warjiyo ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 7 September 2018.
Dirinya menambahkan, pemerintah telah berupaya memperkuat stabilitas rupiah dengan menekan defisit transaksi berjalan (CAD). Bahkan pemerintah melakukan berbagai upaya mulai dari kewajiban biodiesel 20 persen (B20), menaikan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 untuk sejumlah barang impor, hingga mendorong pariwisata.
"Ini semua sudah dilakukan sehingga saya meyakini bahwa defisit CAD akan turun bukan hanya tahun ini tapi juga tahun depan akan turun secara signifikan. Dan karena itu juga akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah ke depan," jelas dia.
Sementara itu, para pengusaha juga telah berupaya memperkuat stabilitas rupiah dengan membawa devisa hasil eskpor hingga menukarkan valuta asing (valas) yang dimiliki. Langkah ini, menurut Perry, telah menambah supply valas di pasar sehingga membantu rupiah menguat.
"Kami tegaskan komitmen kami untuk fokus pada kebijakan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan langkah-langkah yang terus kita lakukan, yang terkait dengan keberadaan BI di pasar. Tapi dengan supply yang terus bertambah maka mekanisme pasarnya akan semakin berjalan," pungkasnya.
(AHL)
No comments:
Post a Comment