Panglima Senior Jenderal Min Aung Hlaing. (Foto: AFP)
Washington: Tim pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar Panglima Militer Myanmar dan lima komandan lainnya harus dituntut atas genosida terhadap Rohingya.
Mereka adalah Jenderal Militer Myanmar, termasuk Panglima Senior Jenderal Min Aung Hlaing harus diselidiki lebih lanjut karena genosida di Rakhine State, Kachin dan Shan.
Dalam 20 halaman terakhir di laporan tim pencari fakta, disebutkan bahwa ada informasi yang cukup untuk menjamin penyelidikan dan penuntutan terhadap militer Myanmar.
Namun, hingga saat ini, juru bicara militer Myanmar Mayor Jenderal Tun Tun Nyi mengatakan, ia belum bisa berkomentar.
Dilansir dari AFP, Senin 27 Agustus 2018, tim pencari fakta ini dipimpin oleh Marzuki Darusman dari Indonesia. Marzuki membeberkan bahwa Aung Hlaing dan lima komandan lainnya harus bertanggung jawab.
Selain itu, ada pula kasus pembunuhan terhadap 20 orang Rohingya di desa pesisir Inn Din yang merujuk pada pertanggungjawaban militer Myanmar.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa Aung San Suu Kyi, tidak menggunakan posisinya sebagai pemimpin de facto Myanmar untuk menghentikan atau mencegah genosida tersebut.
Pemerintah Myanmar hingga saat ini masih menolak tuduhan kekejaman yang dilayangkan dari dunia internasional terkait genosida di Rakhine dan pembersihan etnis.
Sudah setahun sejak Rohingya meninggalkan Rakhine, kini hampir satu juta Rohingya mengungsi ke Cox's Bazar dan Kutupalong, yang terletak di perbatasan Myanmar-Bangladesh.
(WIL)
No comments:
Post a Comment