Pages

Wednesday, September 5, 2018

Simulasi Bencana Gempa, Begini Kesibukan di News Room Metro TV

Jakarta: Metro TV menggelar simulasi bencana gempa di ruang Breaking News Metro TV pada Rabu, 5 September 2018 pukul 10.04 WIB. Simulasi ini bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Simulasi dimulai dengan informasi dari BMKG yang menyatakan bahwa ada gempa yang berpotensi tsunami di Nanggroe Aceh Darusaalam (NAD) dengan kekuatan 8,5 Skala Richter (SR). BMKG mengeluarkan Peringatan Dini (PD) 1.

Atas info tersebut, Metro TV dengan cepat merespon. Tanggapan itu mula-mula dilakukan dari Master Control Room (MCR) yang berkoordinasi dengan Teknikal Operasi (TO) tentang adanya potensi tsunami. Setelah itu, TO berkoordinasi dengan redaksi.

Setelah berkoordinasi, diputuskan oleh Manager News Room Kabul Indrawan untuk melakukan breaking news. Breaking news dikomandoi MCR dan Produser.

Baca: Metro TV Gelar Simulasi Pemberitaan Gempa-Tsunami

Pukul 10.10 WIB, BMKG tidak bisa dihubungi. Kondisi dalam PD 2. Pada tayangan breaking news disarankan untuk menayangkan grafis yang menyatakan berpotensi tsunami, imbauan kepada masyarakat dan menghubungi BMKG. Selain itu, koordinator daerah (korda) juga menghubungi BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh.

Masih dalam waktu yang sama BMKG menginformasikan gempa juga dialami Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kekuatan 5,5 SR. Metro TV langsung merespon dengan berkomunikasi lewat telepon kontributor di Lombok dan menghubungi BPBD.

Kembali memantau Aceh, pada pukul 10.18 WIB mengirim dua tim yakni reporter dan juru kamera untuk live reporter lapangan di wilayah Aceh.

Lalu, pada pukul 10.15 WIB, ada imbauan dari BMKG bahwa terjadi kemacetan panjang di Kota Padang, Sumatera Barat. Metro TV langsung cek kota Padang dengan koordinator daerah menghubungi BMKG. Menayangkan visual grafis penyelamatan diri dan presenter melaporkan kemacetan panjang di Padang.

Pada pukul 10.27 WIB, ada Peringatan Dini 3.1 oleh BMKG atas gempa di Aceh dengan kekuatan meningkat yakni 9,3 SR. Metro TV merespon dengan menayangkan running text terbaru, grafik tsunami dan mengontak tim Aceh.

Selain itu juga mengirimkan reporter ke Aceh. Korda memberikan edukasi bagaimana mengahadapi tsunami.

Pada pukul 10.35 WIB, terjadi gangguan satelit di Metro TV. Maka itu, dilakukan jeda lima menit. Saat mulai lagi, presenter melaporkan kembali terkait berita terakhir.

Pada pukul 10.45 WIB mendapatkan informasi dari sosial media (sosmed) tentang gempa susulan yang lebih besar. Metro TV bagian sosmed memverikasi ke BMKG. Koordinator Daerah memberikan informasi kepada presenter. Presenter kemudian membacakan berita melalui breaking news.

Pada pukul 10.49 WIB, Metro TV mengirimkan dua tim liputan terbang ke Medan menuju Aceh melalui jalur darat. Pada pukul 10.50 WIB, CPU komputer penerima data mati akibat korselting. Metro TV melakukan solusi lain dengan mengirim data streaming dari kontributor Metro TV di Aceh ke server.

Saat itu pemimpin redaksi memberikan arahan kepada presenter yang baru menggantikan. Pada saat arahan, Program Director (PD) menambah durasi break MCR dan melakukan persiapan teknis.

Pada pukul 10.55 WIB, BMKG menginformasikan peringatan dini 3.2. Maksud peringatan dini 3.2 itu adalah upaya pemutakhiran data setelah gempa divalidasi oleh alat ukur BMKG.

Korda menjelaskan ke presenter tentang isi berita pada peringatan dini 3. Lalu, presenter menghubungi BMKG untuk mencari tahu wilayah yang terdampak tsunami.

Presenter mewawancarai narasumber dari BMKG. Koordinator Daerah menghubungi BNPB. Selang beberapa waktu, IT dari Aceh mengirimkan visual. Gambar tersebut disampaikan ke PD.

Pada pukul 11.00 WIB, tim mendapatkan informasi bahwa masyarakat Pangandaran tidak mau dievakuasi. PD meminta visual masyarakat yang tak mau dievakuasi ditampilkan on air. Visual itu ditayangkan bergantian dengan grafik peringatan dini dan gambar visual suasana Aceh.

Presenter memberikan edukasi mengenai arahan evakuasi berdasarkan status ancaman tsunami. Korda menghubungi BPBD Pangandaran.

Iklan selama enam menit. Selama iklan, manager news room memberikan arahan kepada tim news termasuk presenter. PD koordinasi dengan tim MCR terkait running teks.

Pada pukul 11.15 WIB, BMKG menginformasikan bahwa ada wartawan menanyakan info gempa potensi tsunami. Metro TV mengklarifikasi itu dengan menghubungi BMKG.

Presenter memberikan edukasi upaya penyelematan diri. Manager news room memberikan arahan kepada presenter tentang upaya yang harus dilakukan masyarakat terhadap BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pada pukul 11.55 WIB, Metro TV menerima informasi dari BMKG adanya peringatan dini 3.3 dalam format email, sms, fax dan WRS atau Warning Receiver System (alat penerima peringatan). Presenter melaporkan berita tersebut. Live report reporter dari Medan.

Pada pukul 12.15 WIB, salah satu tim Metro TV mendapat pesan berantai bahwa peringatan tsunami dicabut. Koordinator Daerah (Korda) Metro TV menghubungi BMKG menanyakan kebenaran info dari pesan tersebut.

Pukul 12.55 WIB, Metro TV menerima berita Peringatan Dini 3.4 dalam format email, sms, fax dan WRS. Korda menghubungi BMKG dan Biro, sambil menghubungi tayangan memainkan visual suasana di Aceh. Presenter menyampaikan informasi nomor telepon bantuan yang bisa dihubungi untuk bantuan ke BNPB.

Pada Pukul 13.55, Metro TV menerima berita PD 3.5 dalam format email, sms, fax, WRS. Presenter menyampaikan bahwa info yang sebelumnya menyatakan peringatan tsunami dicabut adalah hoaks. Sebab, tsunami masih terjadi di tiga wilayah pulau Jawa yakni Pangandaran, Cilacap dan Sadeng. Live report dengan reporter di Medan, Sumatera  Utara. Selain itu, presenter juga melakukan live skype dengan reporter Medcom.id di Pangandaran.

Pada pukul 15.55 WIB, Metro TV menerima PD 4 dalam format email, sms, fax dan WRS. Atas peringatan dini itu, tsunami yang disebabkan oleh gempa 9,3 SR berakhir. Presenter melaporkan informasi itu kepada publik dan live report reporter dari Sibolga, Medan.

Simulasi ini juga dihadiri Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

(YDH)

Let's block ads! (Why?)

http://news.metrotvnews.com/peristiwa/4baoVa3K-simulasi-bencana-gempa-begini-kesibukan-di-news-room-metro-tv

No comments:

Post a Comment