Jakarta: Medali perak Asian Games 2018 tampaknya menjadi persembahan terakhir pelari estafet putra Indonesia, M Fadlin. Ia memutuskan pensiun setelah sebelumnya mampu membawa Indonesia meraih juara kedua estafet 4x100 meter putra, Kamis 30 Agustus lalu.
Fadlin bersama Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara membawa Indonesia finis di posisi kedua dengan waktu 38.77 detik. Hanya terpaut 0.61 detik dari tim estafet Jepang yang merebut emas di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Torehan perak yang menyelamatkan muka cabang olahraga atletik di Asian Games 2018. Sayang, prestasi itu tampaknya menjadi perpisahan manis bagi Fadlin yang memutuskan mengakhiri kariernya di lintasan lari.Klik: Sepak Takraw Tambah Pundi Emas Indonesia di Detik Terakhir
"Ya, ini kejuaraan terakhir untuk saya di Timnas. Alhamdullilah bisa menutup karier dengan meraih medali perak," kata Fadlin.
Namun, ia menuturkan keinginannya untuk tetap berada di Timnas atletik. Bukan sebagai pelari, atlet 28 tahun itu ingin diberikan kesempatan melanjutkan karier sebagai pelatih.
"Tentang kelanjutan ke depannya, rencana mau jadi asisten pelatih mungkin sama Ibu Eni Nuraini. Mungkin PB PASI (Federasi Atletik Indonesia) mau menggunakan jasa saya," sambungnya.
Sepanjang kariernya, atlet asal Mataram, Nusa Tenggara Barat itu pernah meraih emas di SEA Games 2011 Jakarta-Palembang. Ia juga peraih perunggu dan perak di SEA Games 2015 Singapura dan 2017 Malaysia.
(REN)
No comments:
Post a Comment