Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. (Foto: ANTARA/ Hafidz Mubarak)
Bogor: Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan penjajakan kerja sama dalam rangka penempatan tenaga kerja semi profesional ke negara Polandia.
Penjajakan kerja sama dilakukan BNP2TKI atas dasar undangan dari Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter. F. Gontha pada April lalu.
Kunjungan ini dilakukan guna menjajaki kemungkinan kerja sama penempatan tenaga kerja semi profesional, terutama untuk tenaga galangan kapal, pemotong dan packaging tangkapan ikan salmon. Menurut estimasi, pemerintah Polandia membutuhkan sekitar 20 ribu tenaga kerja asing dari berbagai negara (tidak spesifik dari Indonesia).
Nusron menyatakan, bahwa setelah pertemuan selama tiga hari di Polandia, dengan ditemani dan dipandu staf KBRI Warsawa, ada dua permintaan dari BNP2TKI kepada calon user dan agen di negara tersebut.
Pertama, sesuai dengan Undang-undang No 18 Tahun 2017, bahwa negara penempatan harus memiliki syarat hubungan kerja sama di bidang proteksi dan perlindungan pekerja migran dengan Indonesia.
Kedua, sambil proses negosiasi dan menunggu penandatanganan kerja sama, BNP2TKI meminta data spesifikasi dan persyaratan level grade yang dibutuhkan, serta cara memperoleh kurikulum dan sertifikasi tersebut di Indonesia.
"Hal ini kami butuhkan dalam rangka melindungi calon pekerja migran Indonesia, agar jangan sampai salah jalur dan tidak sesuai dengan keinginan user yang ujung-ujungnya bisa berdampak disharmoni dan konflik hubungan industrial di negara penempatan," ujar Nusron, dalam keterangan pers yang diterima Medcom.id, Minggu 9 September 2018.
Ditambahkan Nusron bahwa hingga saat ini, BNP2TKI sudah berkali-kali mengejar data spesifikasi tersebut kepada calon user dan agen, tapi justru kelambatan ada dari pihak mereka. Padahal dari data tersebut, nantinya menjadi pegangan bagi BNP2TKI untuk menawarkan dan mobilisasi ke pusat pelatihan tenaga kerja, sekolah tinggi dan kampus-kampus, supaya bisa mendapatkan informasi valid dan kredibel.
Dijelaskan Nusron bahwa meski belum mendapat informasi detail yang utuh tentang data spesifikasi dan persyaratan level grade dari Polandia, BNP2TKI sudah menyiapkan program peningkatan kemampuan bagi calon PMI ke Polandia yang sifatnya untuk berjaga-jaga jika sudah mendapatkan data detail yang dibutuhkan.
"Sudah ada sekitar seribu lima ratus orang tenaga kapal yang sudah kami upgrade. Memang mereka sudah dikirim juga untuk data yang tenaga pemotong ikan, tapi standar gajinya tidak jauh dengan standar gaji di Indonesia, sehingga kurang peminatnya.” jelas dia.
(WIL)
No comments:
Post a Comment