Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Wijonarko (tengah) menunjukkan senjata tajam jenis celurit yang digunakan pelaku untuk tawuran. Medcom.id/Antonio
Bekasi: Lima orang pelajar SMK Pijar Alam, Kota Bekasi, Jawa Barat, ditangkap polisi karena membacok pelajar dari SMK Karya Bahana Mandiri (KBM). Mereka melakukan kekerasan karena ingin menunjukan jati diri.
Kelima orang itu ialah A, MS, DAR, RP dan MAS. Mereka memiliki peran masing-masing dalam peristiwa yang menewaskan Indra Permana dan melukai A dan MDP.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Wijonarko menjelaskan, tersangka A memiliki peran mencelurit korban, tersangka RP menyediakan senjata tajam, MS dan DAR membawa celurit dan ikut tawuran. Sementara MAS mebawa ikat pinggang dan ikut tawuran."Menurut keterangan pelaku, mereka ingin menunjukkan jati diri pemberani, merasa hebat dan untuk kepuasan diri dan kelompok," kata dia di Bekasi, Rabu 29 Agustus 2018.
Baca: Pelajar yang Tawuran di Bekasi Dapat Senjata Tajam dari Alumni
Korban tewas ditempat karena mengalami luka sabetan celurit di bagian kepalanya. "Pada saat itu pelaku menggunakan senjata celurit kemudian korban pada saat itu juga mempersiapkan juga," ujarnya.
Pihaknya akan melihat keterlibatan dari pihak lain. Kepolisian akan mendalami hasil pemeriksaan dan merekonstruksi kejadian untuk mencari kemungkinan terlibatnya pihak lain.
Sebelumnya diberitakan, lima orang pelajar ditangkap setelah terlibat tawuran di Jalan Raya Sumurbatu, Bantargebang, Kota Bekasi. Mereka ditangkap setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan.
Baca: Polisi Sempat Tangkap 30 Siswa yang Diduga Tawuran di Depok
(SUR)
No comments:
Post a Comment